
Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali mengingatkan pentingnya pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Atap sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik, mengingat permintaan yang terus mengalami kenaikan.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam pernyataannya di Denpasar pada hari Jumat menyampaikan bahwa PLTS Atap merupakan solusi energi mandiri yang paling cocok, terutama di wilayah pariwisata yang mengalami pertumbuhan permintaan listrik antara 14 persen hingga 16 persen setiap tahunnya.
“Sekarang, kebutuhan energi harian yang ideal mencapai 1. 200 kwh, sedangkan ketersediaan energi saat ini 1. 400 kwh, yang berarti ada cadangan sebesar 200 kwh. Namun, dengan permintaan energi yang terus meningkat, ini menjadi ancaman, maka saya harus segera mendorong penggunaan PLTS Atap,” ujarnya cvtogel.
Karena cadangan listrik berbasis fosil semakin terbatas dan ketergantungan pada pembangkit luar Bali, Pemprov Bali mendorong pemerintah daerah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk memasang PLTS Atap di berbagai tempat seperti gedung pemerintahan, kantor, hotel, villa, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, rumah tinggal, dan fasilitas publik.
Langkah ini selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 mengenai Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 terkait Penggunaan Energi Surya Atap.
“Dalam periode kedua ini, saya tidak bisa berpangku tangan, saya harus bertindak cepat. Kami ingin menjadikan Bali sebagai contoh dalam transisi energi di Indonesia,” tegas Koster.
“PLTS Atap merupakan metode yang paling realistis dan efisien, karena Bali sangat memerlukan kemandirian energi untuk mencegah pemadaman listrik seperti yang terjadi sebelumnya,” tambah Gubernur Bali.
Dalam upaya ini, Pemprov Bali bekerja sama dengan PLN Icon Plus, anak perusahaan PT PLN, untuk menyediakan solusi menyeluruh yang mencakup penyediaan panel, instalasi PLTS Atap, serta perencanaan teknis dan pemeliharaan.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyatakan komitmennya untuk mendukung Pemprov Bali, karena Bali adalah wilayah yang paling siap untuk menerapkan sistem energi mandiri di Indonesia.
“Kami melihat secara khusus bahwa Provinsi Bali memiliki visi yang jelas dan kesiapan yang tinggi untuk mengembangkan energi bersih, khususnya melalui PLTS Atap,” ucapnya.
Ari Rahmat menambahkan bahwa dalam menghadapi tantangan pemanfaatan energi bersih saat ini, grup PLN siap merespons secara aktif, termasuk dengan menjamin kecukupan sistem PLN dalam mengelola PLTS Atap di Bali.
“Sistem PLN harus mampu menangani fluktuasi energi dari matahari, karena berbeda cara manajemennya dibandingkan dengan energi fosil, seperti yang pernah terjadi di Eropa Selatan baru-baru ini,” katanya.